Kamis, 14 Juni 2012

Makna dari Film Motivasi


Annyeonghaseo Yeorobun...
Sesuai dengan apa yang memang di tugaskan, tulisan kali ini tentang film yang tadi kita tonton dikelas..
Kalo disuruh pilih salah satu yang paling ‘ngena’ jujur, bingung banget .­­­____.
Jadi disini mau secara umum dan keseluruhan aja deh yang ditulis :p

Sedikit yang bisa saya ambil makna dari film-film tadi bahwa apapun yang terjadi, life must go on..
Entah apa kekurangan yang kita punya, semua harus tetap berjalan..

Salah satu film yang memutar bahwa kekurangan itu bukan penghalang buat mencapai semua impian kita bisa jadi tamparan keras bagi kita semua termasuk saya..

Kita yang bisa dibilang Alhamdulillah memiliki fisik yang sempurna masih suka mengeluh dengan hal-hal yang mungkin amat sangat sepele...
Tetapi mereka?
Sangat luar biasa,.
Film-film bertema motivasi tadi benar-benar menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang seharusnya lebih banyak bersyukur bukan malah mengeluh..
Terkadang kita juga slalu menyia-nyiakan waktu, mengenyampingkan ibadah, atau suka seenaknya berbicara hal negatif terhadap orang lain tanpa sadar ternyata kata-kata yang kita ucap bukanlah kata-kata yang sepantasnya untuk di dengar..
Kekurangan yang kita  bukan penghalang untuk kita dapetin apa yang kita mau..
Kita bisa jika kita mau..

Semua orang bisa melakukan dan meraih apapun impiannya jika ia mau..
Semua orang pasti pernah merasa gagal..
tetapi apa bisa kita merasa berhasil kalo kita belum pernah merasakan kegagalan?

Lalu, film yang bertema orang tua..
Betapa besarnya cinta orang tua terhadap anaknya dalam keadan apapun itu..
Yang mungkin sebuah gamparan keras ketika film a letter from mom and dad (kalo gasalah) juga film seorang ayah yang bertanya terhadap anaknya mengenai “what is that” yang jawabannya adalah burung gereja di tayangkan..
Bener-bener kayak abis digebukin orang terus di siram pake air dingin..
Sakit...
Mungkin aneh, tapi itu yang saya rasakan..
Bener-bener “oh iya yah pas masih kecil gw ngeselin”, “oh iya yah”, “oh iya yah”..
Entah kenapa kalimat itu yang tadi sering muncul di fikiran..
Benar-benar pukulan keras yang menyadarkan kita bahwa orang tua sangat mencintai anaknya dan rela menyerahkan apapun demi sang anak..
Saat kecil orang tua kita dengan sabar mengajarkan kita bagaimana cara untuk berdiri, sampai akhirnya kita bisa berlari, memberi tahu hal yang tidak kita ketahui walaupun kita menanyakan hal tersebut berulang kali, juga mendengarkan hal yang mungkin sangat menjemukan bagi orang lain tapi dengan setianya orang tua kita mendengarkan cerita yang kita ceritakan..

Mulai sekarang, kita harus sama-sama belajar..
Belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu,
Belajar untuk tidak cepat putus asa,
Belajar untuk berhati-hati dalam berucap,
juga belajar untuk slalu membuat orang di sekitar, orang yang kita sayangi, terutama orang tua kita sendiri untuk bahagia..

thankyou for reading guys..
Annyeong^^