Annyeonghaseo
Yeorobun...
Sesuai dengan apa yang
memang di tugaskan, tulisan kali ini tentang film yang tadi kita tonton
dikelas..
Kalo disuruh pilih
salah satu yang paling ‘ngena’ jujur, bingung banget .____.
Jadi disini mau secara
umum dan keseluruhan aja deh yang ditulis :p
Sedikit yang bisa saya
ambil makna dari film-film tadi bahwa apapun yang terjadi, life must go on..
Entah apa kekurangan
yang kita punya, semua harus tetap berjalan..
Salah satu film yang
memutar bahwa kekurangan itu bukan penghalang buat mencapai semua impian kita
bisa jadi tamparan keras bagi kita semua termasuk saya..
Kita yang bisa dibilang
Alhamdulillah memiliki fisik yang sempurna masih suka mengeluh dengan hal-hal
yang mungkin amat sangat sepele...
Tetapi mereka?
Sangat luar biasa,.
Film-film bertema
motivasi tadi benar-benar menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang
seharusnya lebih banyak bersyukur bukan malah mengeluh..
Terkadang kita juga
slalu menyia-nyiakan waktu, mengenyampingkan ibadah, atau suka seenaknya
berbicara hal negatif terhadap orang lain tanpa sadar ternyata kata-kata yang
kita ucap bukanlah kata-kata yang sepantasnya untuk di dengar..
Kekurangan yang kita bukan penghalang untuk kita dapetin apa yang kita mau..
Kita bisa jika kita mau..
Semua orang bisa
melakukan dan meraih apapun impiannya jika ia mau..
Semua orang pasti pernah merasa gagal..
tetapi apa bisa kita merasa berhasil kalo kita belum pernah merasakan kegagalan?
Lalu, film yang bertema
orang tua..
Betapa besarnya cinta
orang tua terhadap anaknya dalam keadan apapun itu..
Yang mungkin sebuah
gamparan keras ketika film a letter from mom and dad (kalo gasalah) juga film
seorang ayah yang bertanya terhadap anaknya mengenai “what is that” yang
jawabannya adalah burung gereja di tayangkan..
Bener-bener kayak abis
digebukin orang terus di siram pake air dingin..
Sakit...
Mungkin aneh, tapi itu
yang saya rasakan..
Bener-bener “oh iya yah
pas masih kecil gw ngeselin”, “oh iya yah”, “oh iya yah”..
Entah kenapa kalimat
itu yang tadi sering muncul di fikiran..
Benar-benar pukulan
keras yang menyadarkan kita bahwa orang tua sangat mencintai anaknya dan rela menyerahkan apapun demi
sang anak..
Saat kecil orang tua kita dengan sabar mengajarkan kita bagaimana cara untuk berdiri, sampai akhirnya kita bisa berlari, memberi tahu hal yang tidak kita ketahui walaupun kita menanyakan hal tersebut berulang kali, juga mendengarkan hal yang mungkin sangat menjemukan bagi orang lain tapi dengan setianya orang tua kita mendengarkan cerita yang kita ceritakan..
Mulai sekarang, kita harus sama-sama belajar..
Belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu,
Belajar untuk tidak cepat putus asa,
Belajar untuk berhati-hati dalam berucap,
juga belajar untuk slalu membuat orang di sekitar, orang yang kita sayangi, terutama orang tua kita sendiri untuk bahagia..
thankyou for reading guys..
Annyeong^^
baguuussss baguuuus baguuuus ....
BalasHapus