Minggu, 18 Maret 2012

Konsep Kesehatan Mental (Tulisan)

Kesehatan Mental..
Hmm..
Apa yang kamu ketahui mengenai kesehatan mental?
Sekarang, sambil memenuhi tugas softskil, mari kita bahas sedikit mengenai kesehatan mental dengan melihat jawaban-jawaban dibawah ini..
cekidoot :D


1.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan sehat, juga berikan dimensinya!

 Sehat adalah dimana badan, jiwa, dan fikiran kita dalam kondisi normal (tidak sakit). Sebagian besar orang, umumnya mendefinisikan sehat atau kesehatan lebih berfokus kepada masalah fisik, seperti misalnya bebas dari penyakit dan cacat arau berfungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga orang dapat melakulan aktifitas sehari-harinya. WHO sendiri mendefinisikan kesehatan sebagai: ”...keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan...”. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya sehat bukan hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi dari berbagai aspek lainnya, seperti mental juga sosial. Secara tidak langsung, apabila seseorang mengalami “tidak sehat” pada mental nya, itupun akan secara langsung mempengaruhi kondisi kesehatan fisik juga sosial, begitupula jika seseorang mengalami “sakit” pada sosial-nya, karena semua itu sudah saling terkait satu sama lainnya. Berikut ini ada beberapa dimensi dari sehat. 


- Dimensi dari sehat itu sendiri :  
a. Kesehatan fisik, teruwujud apabila seseorang tidak merasa sakit atau tidak adanya keluhan dan memangsecara klinis tidak adanya penyakit. Semua organ tubuhberfungsi normal atau tidak ada gangguan fingsi tubuh.  

b. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni: pikiran, emosional, dan spiritual. 
· Pikiran yang sehat itu tercermin dari cara berfikirseseorang atau jalam fikiran. Jalan fikiran yang sehat apabila seseorang mampu berfikie logis (masuk akal), atau berfikir secara runtut. 
· Emosional yang sehat tercemin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinua, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya. 
· Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan, keagungan, dan sebagainya terhadap sesuatu di balik alam, yakni Sang Pencipta alam dan seisinya. 

c.    Kesehatan Sosial  

d.    Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari seseorang (dewasa) itu produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong secara finansial terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya. 


2.    Berikut ini uraian sejarah perkembangan kesehatan mental di Indonesia: 


A.    Gangguan Mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit 
§  Tahun 1600 dan sebelumnya 
Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada di sekitar. Oleh karena itu, mereka sering kali tidak dianggap sakit, sehingga mereka tidak disingkirkan dan dibuang serta masih mendapatkan tempat dalam masyarakat. 
§  Tahun 1962 
Orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir/guna-guna atau dirasuki setan. 


B.    Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit 
§  Tahun 1974 
Pada abad 17 dan 18 individu yang menderita penyakit mental berada dalam penderitaan yang besar di tangan masyarakat Amerika. Mereka dilihat sebagai orang yang dirasuki setan sehingga mereka menjadi subyek penanganan yang menyedihkan. 
§  Tahun 1812 
Penanganan pada masa ini ada banyak membuahkan kegagalan, maka tidak lama kemudian muncul masa terapi pesimisme (therapheutic pesimism). Ini dipengaruhi oleh sosialisme Darwin yang menyatakan bahwa gangguan mental adalah perkembangan evolusi sehingga merupakan bawaanbdan tidak mungkin diubah lagi. 
§  Tahun 1843 
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2561 tempat tidur yang bersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat. 
§  Tahun 1908 
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Pada tahun 1908 dia menulis buku, buku tersebut memberikan akibat yang segera, menyebarkan visinya mengenai gerakan keseatan mental. 
§  Tahun 1909 
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts. 
§  Tahun 1910 
Emil Kraepelin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer. Dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan epilepsi. 
§  Tahun 1918 
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membiat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa. 
§  Tahun 1920-an 
Komite Nasional untuk Mental Higiene membantu penelitian-penelitian yang berpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental, dan treatmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perawatan kesehatan mental. 
§  Tahun 1930-an 
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizofrenia. 
§  Tahun 1936 
Antara tahun 1936 sampai pertengahan 1950-an, diperkirakan 20.000 prosedur pembedahan ini digunakan terhadap pasien mental Amerika. 
§  Tahun 1940-an 
Elektroterapi, yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali digunakan rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental di Inggris. 
§  Tahun 1947 
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik untuk orang yang mengalami sakit mental. 
§  Tahun 1950 
Dibentuk Nasional Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari 3 organisasi, yaitu Nationak Committee for Mental Hygiene, National Mentak Health Foundatio, dan Psychiatric Foundation. 
§  Tahun 1952 
Obat antipsikotik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine, diperkenalkan untuk menangani pasien schizoprenia dan gangguan mental utama lainnya. 
§  Tahun 1960-an 
Media Inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan menampilkan prang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalaman mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum. 


C.    Gangguan Mental Dianggap Sebagai Bukan Sakit 
§  Tahun 1961 
Thomas szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Ilness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betuk “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan. 
§  Tahun 1962 
Ada 422.000 orang tinggal di rumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat. 
§  Tahun 1970 
Mulainya deinstitusionalisasi massal. 
§  Tahun1979 
NAMH menjadi the National Mental Health Association (NMHA). 
§  Tahun 1980 
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname di rumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental. 


D.    Melawan Diskriminasi Terhadap Gangguan Mental 
§  Tahun 1990 
NMAH memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, sementara itu, teknologi penggambaran otakdigunakan untuk mempelajari perkembangan penyakit mental utama dengan lebih baik lagi. 
§  Tahun 1994 
Obat antipsikotik atipikal pertama kali diperkenalkan. 
§  Tahun 1997 
Peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan.
 
3.  Beberapa teori mengenai perkembangan kepribadian menurut beberapa ahli :
   A. Menurut Erikson: 
Menurut Erikson ada 8 macam tahap kepribadian seseorang, yaitu : 
I. Basic Trust vs Basic Mistrust  
Kebutuhan akan rasa aman dan ketidak percayaan menyebabkan konflik dalam tahap ini. Jika rasa aman dipenuhi, maka dasar-dasar kepercayaan akan berkembang, sebaliknya jika rasa aman tidak terpenuhi, maka akan berkembang perasaan tidak percaya pada lingkungan. 
II. Autonomy bs Shame and Doubt 
Mempelajari kewajiban-kewajiban dan hak-haknya disertai apakah pembatasan-pembatasan yang dikenakan pada dirinya. 
III. Initiative vs Guilt 
Masa untuk memperluas penguasaan dan rasa tanggung jawab  
IV.  Industri vs Inferiority 
Adanya konflik mengenai perasaan sebagai seseorang yang mampu vs perasaan rendah diri 
V. Identity vs Identity Confusion 
Munculnya perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti ditengah masayarakat, entah peranan yang yang bersifat menyesuaikan diri atau bersifat memperbaharui. Konflik dalam tahap ini adalah menemukan dirinya sendiri vs kekaburan peran. 
VI. Intimacy vs Isolation 
Tahap dimana individu mencari pasangan hidup. Konflik yang dihadapi adalah kesiapan untuk berhubungan secara akrab dengan orang lain vs kecenderungan menghindari hubungan karena tidak mau melibatkan diri dalam keintiman. 
VII. Generativity vs Stagnation 
Tahap dimana seseorang memiliki perhatian terhadap apa yang dihasilkan. Pengalaman di masa lalu berpengaruh dalam tahap ini, jika banyak memperoleh pengalaman negatif, maka mungkin terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri. 
VIII. Ego Integrity vs Despair 
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu, kepuasan dkan prestasi dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya belum siap atau gagal, akan timbul kekecewaan yang mendalam. 

B. Menurut Freud : 
Menurut Freud, fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis Yng disebut libido. Libido ini merupakan energi psikis yang bersifat seksual dan sudah ada sejak bayi. Berikut 5 fase perkembangan manusia menurut Freud : 
a.    Fase Oral (0-1th) 
Anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada mulutnya. 
b.    Fase Anal (1-3th) 
Fase ini pusat kenikmatannya terletak di daerah anus, biasanya tahap ini dikenal dengan tahap toile training. 
c.     Fase Falik (3-5th) 
Fase dimana anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis antara laki-laki dan perempuan. Jika ada penyimpangan pada tahap ini, bisa timbul oedipus kompleks pada anak laki-laki. 
d.    Fase Laten (5-12th) 
Anak mengalami masa perkembangan pesat pada aspek motorik dan kogitif. Fase ini disebut juga periode homoseksual alamiah. Anak laki-laki lebih banyak bermain dengan teman sejenis, demikian pula anak perempuan. 
e.    Fase Genital (>12th) 
Pusat kepuasan berasa pada daerah kelamin. Energi psikis (libido) diarahkan untuk hubungan-hubungan heteroseksual. 

Freud juga membahas mengenai 3 sistem pokok kepribadian, yaitu: 
a.    Id (pendorong) 
Id merupakan sistem kepribadian yang asli, juga merupakan tempat ego dan super ego berkembang. 
b.    Ego (menjalankan) 
Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. 
c.    Super ego (norma) 
Super ego adalah wewenang moral dari kepribadian; dan memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmatan. Super ego juga bisa disebut sebagai wasit tingkah laku. 

4.    Penjelasan mengenai kepribadian sehat :
Sehat sendiri adalah keadaan dimana aspek fisik, mental maupun sosial kita dalam kondisi yang baik. Sedangkan kepribadian adalah apa yang orang itu sesungguhnya; organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu  yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan (menurut Allport); kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si pribadi; kepribadian adalah pola kekal dalam memersepsikan yang berhubungan dan memikirkan lingkungan dan yang lainnya, sebuah pola yang tertanam dalam pusat susunam psikologis individu; atau secara singkatnya kepribadian adalah reaksi yang ditampilkan seseorang kepada orang lain. Jadi bisa disimpulkan bahwa kepribadian yang sehat adalah ketika apa yang ingin kita tampakkan dari dalam diri kita yang dilihat oleh orang lain berada pada kondisi yang baik. Jika kita memiliki kepribadian yang tidak sehat, kita bisa mengalami gangguan kepribadian, yang menunjukkan berbagai macam pola perilaku yang kompleks, seperti rasa khawatir yang berlebihan, perilaku yang meledak-ledak atau amarah yang tidak terkontrol.
Daftar Pustaka :
Notoadmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan ; Teori & Aplikasi.. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Andi
Hall, Calvin. S., Lindzey, Gardner. (2005). TEORI-TEORI PSIKODINAMIK (KLINIS). Yogyakarta: KANISIUS
Riyanti, B. P. Dwi., Prabowo, Hendro. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Gunadarma
Riyanti, B. P. Dwi., Prabowo, Hendro., Puspitawati, Ira. (1996). Psikologi Umum 1. Jakarta: Gunadarma
Halgin, Richard. P., Whitbourne, Susan. K. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis, Edisi 6, Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika

19 komentar:

  1. waah bagus isinya, dijelasinnya juga secara lengkap. lagu diblognya juga bikin joget2 haha daebbak (y)

    BalasHapus
  2. wah isinya bagus, lengkap banget.. bisa nambah info nih dari sini.. :)

    BalasHapus
  3. pembahasannya bagus dan sistematis :) Like this !

    BalasHapus
  4. lengkap dan terinci sekali :D

    BalasHapus
  5. bahas nya lengkap dan asik ada musik suju nya :D

    BalasHapus
  6. say,, background'a baguss bgt... i like it.
    tulisan'a jg lengkap. :)

    BalasHapus
  7. wah lengkap dan penuh informasi sekali yaaa :D

    BalasHapus
  8. bagus deeh ini, apalagi music backgroundnya, oppa-oppa gw yang nyanyi itu heheehhe

    BalasHapus
  9. shela kalo nulis selalu lengkap dan jelas secara rinci, nice :)

    BalasHapus
  10. sangat bermanfaat dan penulisannya mudah untuk dimengerti. LANJUTKAN! :D

    BalasHapus