“Abis
kuliah mau ngapain ya?
Atau
“Kira-kira
kerja dulu apa lanjutin kuliah ya?”
Atau
“Kerja
apa ya?”
Atau
“Bisa
ga yah kerja yang sesuai sama jurusan yang gw ambil?”
Masih
banyak pertanyaan-pertanyaan yang biasanya terlontar dari mahasiswa/i atau
mungkin siswa/i yang sedang memikirkan pekerjaan.
Hampir
semua orang tentu ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan,
berikut beberapa cara yang bisa dilakukan :
a.
Cari
informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan itu, mulai dari visi-misi, hingga
etos kerjanya.
b.
Pengenalan
pada diri sendiri juga sangat perlu sebagai modal awal sebelum masuk ke
perusahaan.
c.
Cobalah
mencari kenalam dalam perusahaan itu.
d.
Persiapkan
aplikasi lamaran sebaik dan semenarik mungkin.
Ada
juga beberapa bayangan dan pertimbangan dalam memilih pekerjaan, serta realitas di lapangan yang berbeda :
a.
Tingkat
pengangguran tinggi sehingga persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin
ketat.
b.
Lowongan
atau peluang kerja, baik di lembaga Pemerintahan maupun swasta yang relatif
terbatas.
c.
Perkembangan
teknologi yang sangat cepat dan semakin canggih.
d.
Tuntutan
hidup yang semakin berat dan meningkat.
Untuk
membuat kita semakin ‘mantap’ dalam menghadapi dunia kerja, hal bisa kita
lakukan yaitu menguasai bahasa asing, seperti
bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, Prancis. Tapi sayangnya masih banyak yang
menganggap bahwa menguasai bahasa asing adalah hal yang sulit. Mungkin cara
mudah dalam belajar bahasa asing misal bahasa inggris, bisa dengan cara simple seperti sering membaca buku
berbahasa inggris, menonton film, men-translate lagu-lagu berbahasa inggris dan
masih banyak hal lainnya.
Berikut
ini ada juga hal-hal yang kita harus perhatikan dalam memilih lingkungan
fisik/kondisi fisik kerja :
a.
Iluminasi
(penerangan)
b.
Warna
Penggunaan warna atau kombinasi
warna yang tepat dapat meningkatkan produksi, menurunkan kecelakaan dan
kesalahan, dan meningkatkan semangat kerja.
Warna juga dapat digunakan
sebagai :
1. Alat sandi atau coding device
2. Upaya menghindari timbulnya
ketegangan mata
3. Alat untuk menciptakan ilusi
tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja, yang memiliki efek psikologis.
c.
Bising
(noise)
d.
Musik
dalam bekerja
Dalam
memilih kondisi lama waktu kerja bisa membuat kita lebih nyaman, dan banyak
yang memilih jam kerja lentur, mereka mengatakan bahwa jam kerja kerja lentur
meningkatkan jumlah hasil kerja yang dapat dicapai. Para tenaga kerja juga
mengemukakan ciri-ciri yang merekka paling sukai dari sistem jam kerja lentur :
1.
Mempunyai
rasa bebas
2.
Mempunyai
waktu untuk berbelanja
3.
Mampu
untuk menepati berbagai janji
4.
Memiliki
rasa tanggung jawab, dll.
Ketika
kita sudah bekerja, tentu kita mengalami masalah. Secara sadar ataupun tidal,
kita hadapi dan jalani dua macam situasi, yaitu situasi masalah dan situasi
pilihan. Proses dan besarnya upaya seseorang untuk mengatasi
rintangan-rintangan agar dapat mencapai tujuannya menggambarkan seberapa besar
motivasinya. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja untuk diri
sendiri bisa dengan cara merubah sistem nilai, misal ‘bekerja adalah mulia’, ‘bekerja
adalah ibadah’, ‘hasil kerja yang bermutu’ adalah nilai-nilai kerja yang perlu
dimiliki setiap tenaga kerja.
Dalam
bekerja, kita juga bisa menemui yang bernama stress.
Pada
umumnya, kita merasakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang negatif . Suatu
kondisi yang mengarah ke timbulnya penyakit fisik ataupun mental, atau mengarah
ke perilaku yang tak wajar.
Agar
tetap berada dalam kesehatan yang baik dan bekerja pada tingkat puncak, kita
harus mampu mengenali titik optimal kita dan mampu menggunakan teknik-teknik
mengatasi stres.
Sumber
stres yang menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan
seseorang jatuh sakit, tidak saja datang dari satu macam pembangkit stres saja
tetapi dari beberapa pembangkit stres. Sebagian besar dari waktu bekerja. Karena
itu lingkungan pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan
seseorang dalam bekerja.
Memanajemeni
Stres bertujuan untuk mencegah berkembangnya stres jangka pendek menjadi stres
jangka panjang atau stres yang kronis.
Pandangan
interaktif mengatakan bahwa stres ditentukan oleh faktor-faktor dari
individunya. Dalam memanajemeni stres dapat diusahakan untuk :
a.
Mengubah
faktor-faktor di lingkungan agar tidak merupakan pembangkit stres
b.
Mengubah
faktor-faktor dalam individu agar :
1. Ambang stres meningkat, tidak
cepat merasakan situasi yang dihadapi sebagai penuh stres
2. Toleransi terhadap stres
meningkat, dapat lebih lama bertahan dalam situasi yang penuh stres, tidak
cepat menunjukkan akibat yang merusak dari stres pada badan. Dapat mempertahankan
kesehatan.
Atau
mungkin untuk sebagian orang yang menyukai musik, bisa dengan cara mendengarkan
musik-musik klasik agar bisa lebih rileks.
Sumber :
Yuniarti, Anna.T. (2006). Sukses Mendapatkan Pekerjaan. Jakarta : Wahyu Media
Oktora, Paramitha Selviana. (2008). Pintar Mencari & Mendapatkan Pekerjaan. Jakarta : Transmedia Pustaka
Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). PSIKOLOGI INDUSTRI dan ORGANISASI. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Sumber :
Yuniarti, Anna.T. (2006). Sukses Mendapatkan Pekerjaan. Jakarta : Wahyu Media
Oktora, Paramitha Selviana. (2008). Pintar Mencari & Mendapatkan Pekerjaan. Jakarta : Transmedia Pustaka
Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). PSIKOLOGI INDUSTRI dan ORGANISASI. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
waw nice info sheila :3
BalasHapus